Jumat, 25 Juni 2010

A. Pengertian Kurilum Berbasis Kompetensi
Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang pada tahap perencanaan, terutama dalam tahap pengembangan ide akan dipengaruhi oleh kemungkinan-kemungkinan pendekatan, kompetensi dapat menjawab tantangan yang muncul. Artinya, pada waktu mengembangkan atau mengadopsi pemikiran kurikulum berbasis kompetensi maka pengembangan kurikulum harus mengenal benar landasan filosofi, kekuatan dan kelemahan pendekatan kompetensi dalam menjawab tantangan, serta jangkauan validitas pendekatan tersebut ke masa depan.
Gordon (1998) menyarankan beberapa aspek yang harus terkandung dalam kompetensi sebagai berikut :
1. Pengetahuan (knowledge), yaitu pengetahuan untuk melakukan proses berpikir.
2. Pemahaman (understanding). Yaitu kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki individu.
3. Peterampilan (skill), yaitu sesuatu yang dimiliki individu untuk melakukan tugas yang dibebankan.
4. Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang diyakini sehingga akan mewarnai dalam segala tindakannya.
5. Sikap (attitude), yaitu perasaan atau reaksi terhadap suatu rangsang yang datang dari luar, perasaan senang atau tidak senang terhadap suatu masalah.
6. Minat (interest), yaitu kecendrungan seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan untuk mempelajari materi pelajaran.

Wina Sanjaya (2005) memberikan apresiasi terdapat 4 kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa sesuai dengan tuntutan KBK, yaitu :
1. Kompetensi akademik, yaitu peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengatasi tantangan dan persoalan hidup.
2. Kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu beradaftasi terhadap dunia kerja.
3. Kompetensi kultural, artinya peserta didik harus mampu menempatkan diri sebaik-baiknya dalam sisitem budaya dan tata nilai masyarakat.
4. Kompetensi temporal, yaitu peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman.


B. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi
Dari definisi-definisi di atas kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada mengeksplorasi kemampuan/potensi peserta didik secara optimal, mengkonstruk apa yang dipelajari dan mengupayakan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Depdiknas (2002) mengemukakan karaktristik KBK secara lebih rinci dibandingkan dengan pernyataan di atas, yaitu:
1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa, baik secara individual maupun klasikal.
2. Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.
4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar yang lain yang memenuhi unsur edukasi.
5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.


C. Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi
Siapakah yang harus mengembangkan kurikulum?Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses kompleks dan melibatkan berbagai faktor terkait. Oleh karena itu dalam proses pengembangan kurikulum berbasis kompetensi tidak hanya menuntut keterampilan teknis dari pihak pengembang terhadap pengembangan berbagai komponen kurikulum, tetapi harus pula dipahami berbagai faktor yang mempengaruhinya. Ada berbagai kemungkinan unsur yang terlibat dalam pengembangan kurikulum. Administrasi pendidikan, seperti pengambil kebijakan dalam pendidikan, termasuk didalamnya kepala sekolah, siswa, tata usaha, koperasi, yayasan beserta elemen lainya dalam suatu sekolah.

1. Asas pengembangan KBK
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi didasarkan pada tiga asas pokok. Yaitu asas Filisofis, Psikologis, dan Sosiologis.
2. Prinsip-prinsip pengembangan KBK
Proses pengembangan KBK harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip pengembangan KBK sebagai berikut :
a. Peningkatan keimanan, budi pekerti luhur dan penghayatan nilai-nilai budaya.
b. Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestika. Pembentukan manusia yang utuh merupakan tujuan utama pendidikan.
c. Penguatan integritas nasional, indonesia adalah negara dengan beraneka ragam suku dan budaya yang sangat majemuk. Pendidikan harus dapat menanamkan pemahaman dan penghargaan terhadap aneka ragam budaya.
d. Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi. Pengembangan KBK di arahkan agaar anak didik memiliki kemampuan berpikir dan belajar dengan cara mengakses berbagai berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi.
e. Pengembangan kecakapan hidup yang meliputi keterampilan diri, keterampilan berpikir rasional, dan keterampilan sosial.
f. Pilar pendidikan. Kurikulum mengeorganisasikan fondasi belajar kedalam empat pilar pendidikan yaitu belajar untuk memahami, belajar untuk berbuat, belajar hidup kebersamaan, dan belajar untuk membangun jati diri.
g. Belajar sepanjang hayat. Pendidikan diarahkan pada proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlanjut sepanjang hayat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar